Perubahan Mindset
Submitted by admin on August 5, 2013 – 12:20 amNo Comment | 1,679
Mindset
atau pola pikir adalah asumsi, cara, atau notasi seseorang atau
kelompok orang dalam menghargai atau menerima sesuatu hal sehingga
dengan rela mengadopsinya atau menerimanya sebagai sesuatu pilihan.
Fenomena ini kadang-kadang disebut juga sebagai proses mental, pola
pikir umum atau paradigma sehingga menjadi dasar pengambilan keputusan
(Wikipedia). Inti dari fenomena ini ialah dapat menerima sesuatu sebagai
sebuah pilihan.Dinyatakan Carol Dweck (2012) sebagaimana dikutip Wikipedia menyatakan bahwa pola pikir merupakan sumber kekuatan kemampuan seseorang. Mengenai kekuatan dibedakan dalam dua pandangan. Pertama menyatakan bahwa pola pikir itu tetap “pixed mindset” atau karakteristiknya dibawa sejak lahir. Pandangan kedua pola pikir dipandang sebagai sesuatu yang tumbuh – “growth mindset”.
Berdasarkan asumsi pertama keberhasilan seseorang ditentukan dengan kemampuannya yang dibawanya sejak lahir atau pixed mindset, sementara yang kedua menyatakan bahwa kekuatan datang pola pikir yang tumbuh. Kecerdasannya tumbuh karena pada dirinya berkembang pola pikir yang tumbuh – “growth mindset”. Pertumbuhannya karena kerja keras, belajar, pelatihan serta ketabahannya.
Pernyataan guru dalam memberikan pujian, seperti “hasil pekerjaanmu baik sekali, kau sangat cerdas”. Pernyataan ini lebih memungkinkan mengembangkan pola pikir yang tetap. Sedangkan pujian seperti “hasil pekerjaanmu sangat baik, Anda telah bekerja keras” memungkikan siswa mengembangkan pola pikir yang tumbuh. Dengan contoh ini sebaiknya guru memilih pernyataan yang memungkinkan pikiran siswanya tumbuh.
Pola pikir melandasi tumbuhnya pola sikap seseorang. Pola sikap merupakan dasar pengembangan pola tindak. Dalam pengembangan pola sikap bersentuhan dengan emosi. Pembelajaran bersentuhan dengan perasaan, nilai-nilai, apresiasi, antusiasme, motivasi, dan sikap. Belajar tidak hanya memerlukan kecakapan berpikir, namun memerlukan hati. Jika hati tertutup, maka daya pikir pun tak dapat berkembang. Contoh dapat dilihat ketika orang marah, pikirannya tak dapat bekerja maksimal karena pikiran bekerja memerlukan ketenangan sikap.
Persoalan utama dalam hal ini ialah bagaimana kita dapat mengubah sikap. Dalam konsep taksonomi bloom, pengembangan sikap digambarkan sebagai berikut;
Berterima (Recieving) yang ditunjukkan dengan tumbuhnya kesadaran seperti yang tampak pada kesediaan untuk mendengar atau memperhatikan secara selektif. Kata kerja operasional yang dapat guru gunakan di antaranya menanya, memilih, mengikuti, memberi, memegang teguh, mengidentifikasi, menyeleksi, memperhatikan, mengulang, menggunakan dsb.
Contoh Indikator sikap:
- Memperhatikan pertanyaan teman sebagai wujud dari sikap menghargai
- Menanya bagian yang kurang dipahami dengan sopan.
- Memegang teguh janji untuk menyelesaikan tugas tepat waktu.
- Mengikuti petunjuk sesuai dengan aturan yang berlaku.
Contoh Indikator merespon dengan baik:
- Menanya dengan sopan untuk memahami isi pembicaraan.
- Menyatakan persetujuan atas usul teman dengan cara yang baik.
- Mengajukan penolakan secara sopan.
- Membantu teman yang sedang dalam kesulitan.
- Membalas kebaikan teman.
Melengkapi, menunjukkan, membedakan, menjelaskan, berinisiatif, mengundang, bekerja sama, memutuskan,membaca, melaporkan, menyeleksi, menyebarluaskan, mempelajari, mengerjakan.
Contoh Indikator menghargai:
- Melengkapi penghargaan atas kebaikan orang lain dengan sikap yang tulus.
- Menunjukkan penghargaan atas dukungan dalam pekerjaan kelompok.
- Membedakan sikapnya kepada teman dengan kepada guru.
- Memperjelas penghargaan kepada guru dengan sikap tubuh penghormatan.
- Berinisiatif memberikan salam lebih dahulu.
Kata kerja opersional yang digunakan :
mengintegrasikan, mengubah, mengatur, menggabungkan, membandingkan, melengkapi, membela, menjelaskan, merumuskan, menggeneralisasi, mengidentifikasi, menggabungkan, memodifikasi, memerintah, mengorganisir, mempersiapkan, menghubungkan, mensintesis.
Contoh indikator sikap mengorganisir;
- Mengintegrasikan perbedaan dalam kelompok sehingga diterima semua.
- Mengatur pembagian tugas sehingga dipandang adil.
- Menggabungkan kekuatan untuk mempercepat proses pekerjaan.
- Membela pendapatnya dengan tetap menghargai pendapat teman.
- Memerintah dengan rendah hati sehingga dapat diterima teman.
Kata kerja opersional:
bertindak, menampilkan, mempengaruhi, mendengarkan, memodifikasi, melakukan, mempraktikan, mengusulkan, memenuhi syarat, mempertanyaakan, merevisi, melayani, memecahkan, dan memverifikasi.
Contoh indikator sikap yang berkarakter (menginternalisasi nilai)
- Bertindak sesuai dengan perkataannya.
- Menampilkan diri sesuai dengan nilai-nilai yang diyakininya.
- Mempengaruhi lingkungan untuk mewujudkan harapan yang dicita-citakan.
- Mendengarkan pendapat orang-orang di sekitarnya.
- Memodifikasi pikiran yang diyakininya benar dalam memperoleh kemaslahan terbesar.
Menurut Permendikbud pengembangan sikap ditandai dengan lima aktivitas belajar: menerima; menjalankan, menghargai, mengahayati, dan mengamalkan. Dengan memperhatikan lima standar aktivitas belajar maka sekolah perlu menyusun sebaran sikap yang akan dikembangkan dan menjadi bahan peniaian.
Model Pemetaan sikap dapat dilakukan seperti pada format berikut: Peta Pengembangan Sikap Siswa (404)
Referensi:
- http://en.wikipedia.org/wiki/Mindset
- Materi pelatihan kurikulum tentang Mindset.
0 komentar:
Posting Komentar